M.Nur Salim 3101 1101 1880
Khairul Mukhlis 3101 1101 1886
* Pendahuluan
Stress
merupakan suatu permasalahan yang sering menjadi perbincangan sehari-hari dalam
kehidupan (Ross dan altmayer 1994) Mengatakan bahwa stress merupakan salah satu
yang menandai dunia modern saat ini. Stress dapat dialami dalam berbagai situasi
yang berbeda. Stress sebagai suatu fenomena yang dijelaskan oleh hans selye
pada tahun 1950an.
* Difinisi
Stres
• adalah reaksi tubuh terhadap situasi
yang menimbulkan tekanan, perubahan,ketegangan emosi.
• adalah gangguan pada tubuh dan
pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan.
• Respon dari perasaan takut, gelisah dan terancam.
* Faktor
Pribadi Penyebab Stres
·
Tidak
adanya iman yang melekat dalam dirinya
·
Merasa
bahwa beban yang dihadapi sangat barat
·
Terlalu
gampang menangkap hal-hal negatif dalam pikiran
·
Selalu
beranggapan sebagai manusia yang lemah dan terus terpuruk oleh keadaan yang
sulit.
* GEJALA
STRES
Stres sifatnya universiality, yaitu
umum semua orang sama dapat merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang
berbeda atau diversity. Sesuai dengan karakteristik individu, maka responnya
berbeda- beda untuk setiap orang. Seseorang yang mengalami stres dapat
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi
1.
Fisik
yaitu sulit tidur atau tidak
dapat tidur teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan
pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal.
2.
Emosional
yaitu marah-marah, mudah tersinggung, terlalu sensitif,gelisah dan
cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis.
3.
Intelektual
yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit
berkonsentrasi, suka melamun, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja
4.
Interpersonal,
yaitu acuh, kurang percaya kepada orang lain, sering mengingkari janji,
suka mencari kesalahan orang lain, menutup diri, mudah menyalahkan orang lain.
* Masalah Kesehatan yang timbul akibat
stres
· > Depresi
orang yang mengalami stres berat bisa menjadi depresi. “Stres berat kronis akan mengganggu kemampuan kita untuk mengatur emosi," kata Cohen.
orang yang mengalami stres berat bisa menjadi depresi. “Stres berat kronis akan mengganggu kemampuan kita untuk mengatur emosi," kata Cohen.
·
> Obesitas
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine pada 2008 menyatakan bahwa, ketika stres, tubuh melepaskan molekul yang disebut neuropeptide Y, yang mensimulasikan sel-sel lemak untuk tumbuh baik dalam ukuran dan jumlah yang tinggi. Selain itu, stres kronis yang dialami seseorang cenderung membuat diet jadi tidak sehat.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine pada 2008 menyatakan bahwa, ketika stres, tubuh melepaskan molekul yang disebut neuropeptide Y, yang mensimulasikan sel-sel lemak untuk tumbuh baik dalam ukuran dan jumlah yang tinggi. Selain itu, stres kronis yang dialami seseorang cenderung membuat diet jadi tidak sehat.
·
> Demensia
(kemerosotan daya ingat)
Sebuah studi 2009 Neurology
melaporkan bahwa orang yang sering tertekan dan terisolasi, 50 persen lebih
mungkin mengembangkan penyakit demensia pada rekan-rekan mereka yang lebih
tenang dan jarang stres.
·
>Sering
infeksi
Berdasarkan analisa tahun 2004, dari
293 penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin, stres kronis bisa
menekan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang lebih mudah terserang
penyakit flu.
> Insomnia
Menurut penelitian yang dilakukan di Clayton Sleep Institute di St Louis, orang dengan stres kronis lebih sering mengalami gangguan tidur (insomnia), mereka cenderung melakukan aktivitas tidur lebih sedikit, dibandingkan dengan orang-orang yang mengalami kelelahan.
Menurut penelitian yang dilakukan di Clayton Sleep Institute di St Louis, orang dengan stres kronis lebih sering mengalami gangguan tidur (insomnia), mereka cenderung melakukan aktivitas tidur lebih sedikit, dibandingkan dengan orang-orang yang mengalami kelelahan.
> Penyakit
jantung
Sebuah makalah yang diterbitkan
Scandinavian Journal of Work Environment and Health tahun 2006, melaporkan
bahwa orang-orang yang secara teratur mengalami stres, 50 persen berisiko
terhadap penyakit jantung.
"Stres kronis mengaktifkan
sistem saraf simpatik yang menyebabkan kerusakan lapisan dalam arteri dan juga
membantuk gumpalan darah, yang menjadi penyebab serangan jantung," kata
Cohen.
* Penanganan Stres Dalam islam
1. Bertakwa
kepada Allah I
dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan amal saleh
"Barang siapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar." (QS.
At-Thalaq: 2 )
2. Menjadikan
sabar dan shalat sebagai penolong
Karena dua hal ini dapat menguatkan dalam menghadapi
berbagai problema dan tanggung jawab sehingga dapat tegar dan sukses
menghadapinya.
3. Husnuzon
(berbaik sangka) kepada Allah I
Sadarilah bahwa
Allah sematalah yang mengangkat kesulitan manusia. Sesungguhnya kesulitan
meskipun berlangsung berlarut-larut senantiasa Allah iringkan dengan solusi dan
kemudahan
4. Berzikir
kepada Allah (mengingat Allah) dengan keyakinan, ucapan dan amal merupakan
sebab untuk dapat keluar dari kemelut, memberi ketegaran jiwa dan ketenangan.
5. Kontinu
senantiasa beristigfar (meminta ampun kepada Allah)
Sesungguhnya hal
ini adalah salah satu dari sebab kebahagiaan dan ketenangan; sebagaimana ia
dapat pula mengeluarkan dari bencana, menghilangkan kegalauan dan kegelisahan.
6. Kembali
kepada Allah dengan berdoa, karena doa dapat menghilangkan kegelisahan dan
mengeluarkan dari kesusahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar